Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2016

1.5 Extended Access Lists

Extended Access Lists memiliki perbedaan dibanding Standard Access Lists yaitu extended access lists membatasi jalannya paket , namun berbeda dengan standard access lists ,extended masih bisa ping namun tidak bisa mengakses web server tersebut melalui web browser.Extended access lists menggunakan nomor 100-199 misalnya "access-list 100" "access-list 101" "access-list 102" Saya menggunakan Cisco Packet Tracer Saya akan membatasi PC dengan network 10.10.10.0 ke 20.20.20.0  (Web Server) Buat topologinya Atur IPnya Pertama kita harus mengatur Routing EIGRP pada setiap router (Router1) (Router2) (Router3) No auto-summary  adalah perintah untuk menghemat routing table Untuk mengatur aturan Extended-Lists saya mengaturnya di router yang terdekat dengan PC yang akan saya batasi aksesnya,yang dalam topologi ini berarti Router1 Sekrang kita akan coba untuk ping web server Sekrang kita akan coba mengakses web server n

1.4 Standard Access Lists

Standard Access-Lists adalah aturan-aturan untuk mengatur paket data yang terdapa dalam jaringan,dengan menentukan apakah sebuah paket bisa diterima atau tidak. Standard Access-Lists menggunakan nomor 1 - 99 misalnya "access-list 1" "access-list 2" "access-list 3" Saya menggunakan Cisco Packet Tracer disini saya akan membatasi akses pc agar tidak bisa mengakses ip web sama sekali Buat topologinya terlebih dahulu dan atur ipnya Sebelum kita mengatur access-listnya kita harus mengatur router dengan routing EIGRP (Router1) (Router2) (Router3) No auto-summary adalah perintah untuk menghemat routing table Setelah menerapkan routing EIGRP pada setiap router kita bisa mengatur untuk Standard Access List Router yang kita gunakan adalah router yang terdekat dengan web server,yang dalam topologi kali ini adalah Router3 Disini saya menggunakan ip 10.10.10.0 , yang dengan demikian maka PC yang akan di batasi aksesnya ada

1.3 Dynamic Routing - OSPF

OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protokol memprioritaskan jalur tercepat menuju destination sehingga Routing Table akan mendapat hasil yang terbaik.yang membedakan protokol ini dengan dynamic protokol yang lain adalah setiap device bisa dibagi menjadi area-area. protokol ini juga bisa digunakan oleh semua device berbagai vendor. Aplikasi yang saya gunakan adalah Cisco Packet Tracer Buat Topologinya terlebih dahulu setelah itu atur ip addressnya (Jakarta) = area 0 (Bekasi) = area 0,area 10     (Bandung) = area 10 (Semarang) = area 0,area 20     (Surabaya) = area 20 Atur ip loopback (Jakarta) Jangan lupa untuk mengaktifkan dan mengatur ip address setiap interface loopback pada setiap router (Bekasi) (Semarang) (Surabaya) (Bandung) Setelah mengatur ip loopback kita bisa mengatur routing setting setiap router (Jakarta) Masukkan setiap ip network pada router tersebut dan sesuaikan dengan area yang kita ingi

1.2 Dynamic Routing - EIGRP

Dynamic Routing - EIGRP EIGRP  ( Enhanched Interior Gateway Routing Protocol )   adalah routing protokol yang hanya bisa digunakan di router Cisco.Perbedaan EIGRP  dari routing protokol lain adalah protokol ini mempunyai fitur backup route ,yaitu jika terjadi perubahan pada network tidak harus melakukan kalkulasi ulang karena bisa menggunakan  backup route Disini Saya menggunakan 4 router, pertama-tama sebelum memulai config buatlah topologinya dan setting ip pada masing-masing interface pada masing-masing router Atur ip address untuk interface loopback,ip ini adalah ip yang akan digunakan oleh router sebagai backup route jika ada perubahan pada suatu network Atur ip interface loopback pada setiap router Atur setiing EIGRPnya,masukkan semua ip network pada masing-masing interface,dan ip loopback yang sudah kita buat Terapkan pada semua router D adalah route untuk EIGRP Untuk lebih memastikan apakah settingan kita sudah